Contoh Kasus
Kasus yang dibahas ini adalah pemilihan ponsel masa kini yang
terbaik dari berbagai brand ternama. Antara Nokia, Samsung, SonyEricson.
· Dasar Penentuan Kriteria.
Penentuan kriteria-kriteria dalam SPK ini didasarkan pada
hal-hal yang sekiranya sangat berpengaruh dalam sebuah telepon seluler (ponsel)
baik hardware, teknologi, software maupun jaringan. Pada setiap kriteria
diberikan bobot yang berbeda-beda karena setiap kriteria memiliki pengaruh yang
dominan atau tidak dalam spesifikasi sebuah ponsel,berikut penjelasan setiap
kriteria :
1. Fitur.
Meliputi : kamera
musik
ketajaman warna
layar
internet mobile dll.
Sistem Operasi diberikan bobot sebanyak 15%.
2. Teknologi.
Meliputi : Touch screen
Touch
Pad
Teknologi diberikan bobot sebanyak 5%.
3. Harga.
Meliputi : Low End
High End
Harga diberikan bobot sebanyak 20%.
a. Yang pertama kali dilakukan adalah Menentukan bobot kriteria mana yang paling
penting, yang dalam terminologi AHP
disebut pair-wire comparation
· Harga 4 kali lebih penting dari
Teknologi
· Harga 1,5 kali lebih penting dari fitur
· Fitur 3 kali lebih penting dari teknologi.
Selanjutnya
hasil pair-wire comparation diatas akan dibuat tabulasinya,
yang dalam istilah AHP disebut sebagai pair comparation matrix.
Pair comparation
matrix
|
||||
Kriteria
|
Harga
|
Fitur
|
Teknologi
|
Priority Vector
|
Harga
|
1
|
1,5
|
4
|
0,5143
|
fitur
|
0,7
|
1
|
3
|
0,3620
|
teknologi
|
0,25
|
0,33
|
1
|
0,1232
|
Jumlah
|
1,95
|
2,83
|
8
|
0,9995
|
Pricipal Eigen Value
(lmax)
|
3,0
|
|||
Consistency Index
(CI)
|
0
|
|||
Consistency Ratio
(CR)
|
0,0%
|
Keterangan :
· Jumlah merupakan
penjumlahan dari semua angka yang ada pada baris diatasnya dalam satu
kolom.
· Priority Vector merupakan hasil penjumlahan dari semua sel disebelah
Kirinya (pada baris yang sama) setelah terlebih dahulu dibagi dengan jumlah yang ada dibawahnya, kemudian hasil penjumlahan
tersebut dibagi dengan angka 3.
Angka
3 diperoleh dari jumlah kriteria yaitu harga, fitur dan teknologi.
· Priority vector = 0,5143 diperoleh dari perhitungan
(1/1,95+1,5/2,83+4/8) * 1/3
· Priority vector = 0,3620
diperoleh dari perhitungan (0,7/1,95+1/2,83+3/8) * 1/3
· Priority vector= 0,3620
diperoleh dari perhitungan(0,25/1,95+0,33/2,83+1/8)*1/3
· Prioity Vector menunjukan
bobot dari masing-masing kriteria, jadi dalam hal ini harga merupakan
bobot tertinggi/terpenting dalam pemilihan ponsel, disusul fitur dan yang
terakhir adalah teknologi.
· Setelah mendapatkan bobot
untuk setiap kriteria (yang ada pada kolom Priority Vector), maka
selanjutnya mengecek apakah bobot yang dibuat konsisten atau tidak.
Untuk hal ini, yang pertama yang dilakukan adalah menghitung Pricipal Eigen Value (lmax) matrix.
Principal
Eigen Value (lmax) matrix
perhitungannya dengan cara menjumlahkan hasil perkalian antara jumlah dan
priority vector.
Principal
Eigen Value (lmax) = (1,95×0.5143)+(2,83×0,3620)+(8×0.1232)=3,0
· Menghitung Consistency Index (CI) dengan rumus
CI = (lmax-n)/(n-1), untuk n = 3
CI= (3,0-3) / (3-1) =
0, CI sama dengan nol berarti pembobotan
yang dilakukan sangat konsisten
· Menghitung Consistency Ratio (CR) diperoleh dengan rumus CR=CI/RI, nilai RI bergantung
pada jumlah kriteria seperti pada tabel berikut:
n
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
RI
|
0
|
0
|
0,58
|
0,9
|
1,12
|
1,24
|
1,32
|
1,41
|
1,45
|
1,49
|
Jadi untuk n=3,
RI=0.58.
CR=CI/RI = 0/5,8 = 0,0
Jika hasil perhitungan CR lebih kecil atau sama dengan 10%
, ketidak konsistenan masih bisa diterima, sebaliknya jika lebih besar
dari 10%, tidak bisa diterima.
b. Yang ke dua memberi penilaian terhadap ponsel
, disebut pair-wire
comparation.
- Memberikan penilaian bobot harga :
Samsung harganya 4 kali lebih murah dari Nokia
Samsung harganya 3 kali lebih murah dari Sony ericson
Nokia harganya 1/2 kali lebih murah dari Sony ericson.
Pair wire comparation :
Pair comparation
matrix
|
||||
Kriteria
|
Samsung
|
Nokia
|
sonyericson
|
Priority Vector
|
Samsung
|
1
|
4
|
3
|
0,6232
|
Nokia
|
0,25
|
1
|
0,5
|
0,3333
|
Sony ericson
|
0,33
|
2
|
1
|
0,2332
|
Jumlah
|
1,5833
|
7
|
4,5
|
1,1897
|
Pricipal Eigen Value
(lmax)
|
3,02
|
|||
Consistency Index
(CI)
|
0,1
|
|||
Consistency Ratio
(CR)
|
2,0%
|
Arti
dari tabel diatas adalah dari ketiga ponsel, yang paling murah adalah samsung
dengan skor 0,6232 ,disusul Nokia dengan skor 0,3333 dan sony ericson dengan
skor 0,2332.
Nilai
CI adalah 0,1 yang berarti pembobotan tidak terlalu konsisten ,tetapi karena
nilai CR=2,0% lebih kecil dari 10%, maka ketidak konsistenan masih bisa
diterima.
- Memberikan penilaian bobot
fitur
Kelengkapan
Fitur Samsung ½ kali dari Nokia
Kelengkapan
Fitur Samsung 2 kali dari Sony Ericson
Kelengkapan
Fitur Nokia 3 kali dari Sony Ericson
Pair-wire
comparation :
Pair comparation
matrix
|
||||
Kriteria
|
Samsung
|
Nokia
|
sonyericson
|
Priority Vector
|
Samsung
|
1
|
0,5
|
2
|
0,3645
|
Nokia
|
2
|
1
|
3
|
0,3333
|
Sony ericson
|
0,5
|
0,33
|
1
|
0,3332
|
Jumlah
|
3,2
|
1,83
|
6
|
1,0310
|
Pricipal Eigen Value
(lmax)
|
3,76
|
|||
Consistency Index
(CI)
|
0,38
|
|||
Consistency Ratio
(CR)
|
0,06%
|
Arti
dari tabel diatas adalah dari ketiga ponsel, yang paling lengkap fiturnya
adalah samsung dengan skor 0,3645 ,disusul Nokia dengan skor 0,3333 dan sony
ericson dengan skor 0,332.
Nilai
CI adalah 0,38 yang berarti pembobotan tidak terlalu konsisten ,tetapi karena
nilai CR=0,06% lebih kecil dari 10%, maka ketidak konsistenan masih bisa
diterima.
- Memberikan penilaian bobot teknologi
Kecanggihan Teknologi Samsung 1/3 dari nokia
Kecanggihan teknologi
Samsung 2 kali dari sony Ericson
Kecanggihan teknologi nokia 3 kali dari sony Ericson
Pair-wire comparation
:
Pair comparation
matrix
|
||||
Kriteria
|
Samsung
|
Nokia
|
sonyericson
|
Priority Vector
|
Samsung
|
1
|
0,33
|
2
|
0,3332
|
Nokia
|
3,03
|
1
|
3
|
0,9998
|
Sony ericson
|
0,5
|
0,33
|
1
|
0,3332
|
Jumlah
|
4,53
|
1,66
|
6
|
1,6662
|
Pricipal Eigen Value
(lmax)
|
5,16
|
|||
Consistency Index
(CI)
|
1,08
|
|||
Consistency Ratio
(CR)
|
0,36%
|
Arti
dari tabel diatas adalah dari ketiga ponsel, yang paling canggih teknologinya
adalah Nokia dengan skor 0,9998 ,disusul Samsung dan sony ericson dengan skor
0,3332.
Nilai
CI adalah 1,08 yang berarti pembobotan tidak terlalu konsisten ,tetapi
karena nilai CR=0,36% lebih kecil dari 10%, maka ketidak konsistenan masih bisa
diterima.
c. Tahap ke tiga Setelah
mendapatkan bobot untuk ketiga kriteria, maka langkah terakhir adalah
menghitung total skor untuk ketiga ponsel.
Semua
hasil penilaiannya tersebut dalam bentuk tabel yang disebut Overall composite weight.
Overall composite
weight :
Overall composite
weight
|
weight
|
Samsung
|
Nokia
|
Sony Ericson
|
Harga
|
0,5143
|
0,6232
|
0,3333
|
0,2332
|
Fitur
|
0,3620
|
0,3645
|
0,3333
|
0,3332
|
Teknologi
|
0,1232
|
0,3332
|
0,9998
|
0,3332
|
Composite Weight
|
0,4934
|
0,4151
|
0,2715
|
· Weight diambil dari kolom Priority Vektor
dalam matrix kriteria.
· Kolom (Samsung, Nokia, Sony Ericson) diambil
dari kolom priority vectir ketiga matrix harga, fitur, teknologi.
· Composite weight diperoleh dari hasil jumlah perkalian diatasnya
dengan weight.
- Samsung =
0,5143.0,6232+0,3620.0,3645+0,1232.0,3332 = 0,4934
- Nokia = 0,5143.0,3333+0,3620.0,3333+0,1232.0,9998 = 0,4151
- Sony Ericson = 0,5143.0,2332+0,3620.0,3332+0,1232.0,3332 = 0,2715
· Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Samsung mempunyai skor
paling tinggi yaitu 0,4934 , kemudian Nokia dengan skor 0,4151 dan paling bawah
Sony Ericson 0,2715. Sehingga Ponsel yang paling baik dan dipilih adalah ponsel
brand Samsung.